Jumat, 28 Oktober 2011

Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan


Ide Kewirausahaan
Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
  • Inovasi
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.
  • Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
  • Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
  • Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
  • Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
  • Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
  • Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
  • Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
  • Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
  • Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
  • Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
  • Analisis demografi pasar
  • Analisis serta tingkah laku pesaing
  • Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
  • Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
  • Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
  • Dukungan keuangan
  • Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
  • Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
  • Kerugian teknik harus rendah
  • Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
  • Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
  • Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
  • Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
  • Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
  • Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
  • Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang  yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
  • Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
  • Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
  • Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
  • Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
  • Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
  • Menghasilkan produk atau jasa baru
  • Menghasilkan nilai tambah baru
  • Merintis usaha baru
  • Melakukan proses/teknik baru
  • Mengembangkan organisasi baru

Sumber: Mata kuliah Kewirausahaan, Teknik Informatika – Universitas Widyatama

Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya

Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi agregat. Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran (1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi. Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.

2. Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh:

a. Negative displacement
b. Being between things
c. Having positive pull

3. Teori Goal Directed Behavior

Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed Behavior. Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan (goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema muncul karena adanya deficit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang bersangkutan (wirausaha). Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhankebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kacaata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidu wirausaha.

4. Teori Outcome Expectancy

Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. ...judgement about likely consequences of specific behaviors in particular situations. (Bandura, 1986:82) Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yan akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu perilaku yang menunjukkan keberhasilan.

5. Tujuan Pembentukan Wirausaha

Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut adalah:

a. Deficit equilibrium
b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
c. Goal Directed Behavior
d. Pencapaian Tujuan

SUMBER : http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/attachments/038_RuangLingkupdanProsesTerbentuknyaKewirausahaan.pdf

Perlunya Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah

Pengembangan usaha kecil dan menengah dapat dilakukan dengan cara memberikan kredit usaha kepada usaha kecil dan menengah. Tapi kendala nya adalah tidak adanya laporan kinerja usaha yang diperlukan untuk mengajukan kredit. Laporan kinerja usaha yang terpenting adalah laporan keuangan. Karena dengan laporan keuangan pihak kreditor dapat melihat perkembangan kinerja usaha dan dapat memperkirakan  kinerja usaha di masa yang akan datang. Oleh sebab itu  pengusaha kecil dan menengah harus memiliki kebiasaan untuk menyusun laporan keuangan sebagai salah satu cara pengembangan usahanya.

Usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia salah satu penggerak perekonomian rakyat , karena para pengusaha kecil dan menengah usaha nya di mulai  dari industri keluarga atau rumahan. Jadi konsumennya berasal dari kalangan bawah sampai menengah. Terdapat potensi yang besar dalam sektor UKM namun harus di kelola dan di kembangkan dengan baik, dan masalah dasar yang di hadapi adalah proses administrasi atau pelaporan keuangan.

Untuk mengembangkan UKM dapat mengajukan pinjaman ke pihak bank tapi syarat nya adalah menyertakan laporan keuangan, karena pihak perbankan tidak mau mengambil resiko dalam penyaluran kredit bagi UKM . Kenyataan nya hampir semua UKM tidak memiliki laporan kinerja usaha dan keuangan yang baik. Hal ini terjadi karena UKM tidak memiliki kebiasaan untuk melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan . Laporan keuangan adalah hal  yang harus dimiliki oleh  UKM jika mereka mau mengembangkan usaha dengan mengajukan modal kepada para kreditur yang dalam hal ini adalah pihak perbankan.
Dengan memiliki  kebiasaan mencatat kegiatan usaha, sebenarnya dapat diarahkan untuk mencatat kegiatan usaha yang ada sesuai dengan standar akuntansi secara lengkap dan rapi. Untuk  menumbuhkan kebiasaan bagi UKM dalam menyusun laporan keuangan, yaitu dengan cara memberikan format pencatatan transaksi yang secara sederhana, tidak membutuhkan waktu lama, dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. 

Pencatatan Transaksi
Pencatatan transaksi  merupakan kegiatan mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha. Standarnya adalah semua transaksi yang berhubungan dengan kas, pembelian, penjualan, piutang, dan utang. Mencatat setiap transaksi sangat penting sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan. Tanpa adanya pencatatan transaksi, maka tidak mungkin laporan keuangan dapat dibuat, setiap transaksi juga harus disertai bukti transaksi, sebagai bukti bahwa transaksi tersebut benar terjadi. Setiap transaksi dicatat di dalam buku jurnal. Dengan menggunakan jurnal, setiap transaksi dapat dicatat dengan rapi, dan jelas. Untuk  menambahkan kebiasaan mencatat setiap transaksi usaha yang terjadi maka  diperlukan sebuah format jurnal yang praktis dan cepat.

Berikut ini adalah format yang dapat digunakan oleh UKM dalam mencatat setiap transaksi keuangan. Format ini terdiri atas: buku kas, buku pembelian tunai dan kredit, buku penjualan tunai dan kredit, buku piutang dan buku utang. Semua buku tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lain.

Format Buku kas
Dalam buku ini yang dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan kas bertambah atau berkurang. Dengan format seperti ini, kita bisa melihat posisi kas yang kita miliki secara cepat. Kita tinggal melihat kolom saldo dari pencatatan transaksi terakhir. Selain itu, kita juga dapat mengawasi pemakaian kas agar dapat digunakan secara efektif dengan melihat selisih penerimaan dan pengeluaran.

Format Buku Pembelian Tunai
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap transaksi pembelian secara tunai. Dengan adanya  pencatatan menggunakan format ini pada setiap pembelian, maka kita dapat mencatat setiap pembelian secara lengkap. 

Format Buku Pembelian Kredit           
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap terjadi transaksi pembelian secara kredit. Pencatatan dapat dilakukan secara lengkap. Yang membedakan jumlah total pembelian kredit pada hari yang bersangkutan lalu  dicatat pada buku utang kolom kredit.

Format Buku Penjualan Tunai
Dalam buku ini pencatatan setiap terjadi transaksi penjualan secara tunai. Dengan format seperti ini, kita dapat melihat posisi penjualan produk kita. Jumlah total penjualan tunai pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku kas kolom pendapatan.

Format Buku Penjualan Kredit
Dalam buku ini yang dicatat adalah transaksi penjualan secara kredit atau yang membuat piutang. Jumlah total penjualan kredit pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku piutang kolom debet.

Format Buku Piutang           
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap  perusahaan meminjamkan uang kepada pihak lain, rekapitulasi penjualan kredit harian, dan pembayaran piutang oleh pihak lain . Pada kolom keterangan dapat dicatat dari siapa perusahaan menerima pembayar piutang. Piutang bertambah dicatat pada kolom debet dan piutang berkurang dicatat di kolom kredit.

Format Buku Utang
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap terjadi transaksi perusahaan meminjam uang dari pihak lain, rekapitulasi pembelian kredit harian, dan pembayaran utang oleh perusahaan . Pada kolom keterangan kita mencatat kepada siapa perusahaan membayar utang. Utang bertambah dicatat pada kolom kredit dan utang berkurang dicatat di kolom debet.

Setelah dilakukan pencatatan setiap transaksi selama satu periode atau bulan, Kemudian menyusun laporan keuangan dengan berdasarkan pada buku – buku pencatat transaksi usaha. Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan mengenai informasi kinerja keuangan selama periode tertentu. Informasi tersebut digunakan  untuk menilai kinerja keuangan perusahaan selama satu periode pencatatan yang akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Dengan adanya laporan keuangan dan mengerti isi dari laporan keuangan, diharapkan akan dapat membantu pengusaha dalam membuat keputusan dalam mengembangkan usaha,  keputusan untuk mengajukan kredit usaha, dan   keputusan investasi

sumber : http://vibizmanagement.com

Peran Pendidikan Dalam Pembentukan Wirausahawan

Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembentukan keentrepreneuran / kewirausahaan? Masih ada perdebatan mengenai masalah ini. Meskipun seorang entrepreneur belajar dari lingkungannya dalam memahami dunia entrepreneurship / wirausaha, namun ada pendapat yang menyatakan bahwa seorang entrepreneur/wirausahawan lebih memiliki streetsmart daripada booksmart. Maksudnya adalah seorang entrepreneur lebih mengutamakan untuk belajar dari pengalaman (streetsmart) dibandingkan belajar dari buku dan pendidikan formal (booksmart). Pandangan ini masih perlu dibuktikan kebenarannya. Jika pendapat tersebut benar maka secara tidak langsung usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong lahirnya jiwa ke-entrepreneur-an / kewirausahaan lewat jalur pendidikan formal pada akhirnya sukar berhasil.

Terhadap pandangan di atas, Churcill (1987) memberi sanggahan terhadap pendapat ini. Menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan seorang entrepreneur. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama bagi seorang entrepreneur adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun disini Churcill juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang entrepreneur, baginya sumber kegagalan kedua adalah jika seorang entrepreneur hanya bermodalkan pendidikan tetapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang entrepreneur/wirausahawan.

“…the most likely entrepreneurs to fail would be those experience but not education. The 2nd most likely entrepreneurs to fail would be those education but no experience. Conversely, those entrepreneurs who had both experience and education would be associated with the most profitable business enterprises. This makes education issues an important one…”

Menurut Eels (1984) dan Mas’oed (1984), dibandingkan dengan tenaga lain tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil untuk menjadi seorang entrepreneur karena memilki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir yang luas. Seorang sarjana juga juga memiliki dua peran pokok, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama berupa tindakan untuk menyelesaikan masalah, sehingga pengetahuan manajemen dan keteknikan yang memadai mutlak diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan keilmuan yang lengkap.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang entrepreneur / wirausahawan yang memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh entrepreneur sebagai sarana mencapai tujuan. Adapun pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau teori sebagai landasan berpikir

SUMBER : http://beabusinessman.blogspot.com/2010/01/peranan-pendidikan-dalam-membentuk.html

Menjadi Diri yang Kreatif dan Inovatif


Perkembangan bisnis yang sangat pesat, menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pasar pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif, usahanya hanya akan tergerus persaingan pasar.
Kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis , menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, adanya kreativitas dan inovasi sangatlah penting. Oleh karena itu penting untuk mendorong kreativitas dan menjadi benar – benar inovatif. Sebelum mengetahui cara memunculkan kreativitas dan inovasi bisnis, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian kreatif dan inovatif.
Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu mengahasilkan produk baru yang belum sebelumnya, dan bisa digunakan oleh masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. Walaupun kedua kata ini memiliki arti yang berbeda, namun kedua hal tersebut sangat berhubungan erat terutama dalam pengembangan bisnis.
Berikut kami berikan tips kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis, yang dapat Anda coba :
1. Buatlah ide – ide baru
Ide baru dalam menjalankan peluang bisnis dapat memberikan nilai lebih bagi bisnis yang Anda jalankan. Sehingga Anda bisa memenangkan persaingan bisnis yang ada. Dengan memiliki ide – ide yang kreatif, maka Anda bisa menciptakan program baru yang lebih inovatif.
2. Melawan ketakutan akan perubahan
Pelaku bisnis yang kreatif dan inovatif tidak pernah merasa takut dalam melakukan perubahan. Mereka tidak pernah takut akan kegagalan, karena bagi mereka kegagalan adalah jalan sukses yang masih tertunda.
3. Motivasi diri yang kuat
Dengan motivasi diri yang kuat, segala perubahan dan ide yang diciptakan dapat diaplikasikan dengan mudah. Selain itu dengan motivasi yang kuat, Anda tidak akan mudah menyerah terhadap kegagalan dalam menjalankan ide baru Anda.
4. Terima opini
Untuk menciptakan bisnis yang kreatif dan inovatif, sebaiknya konsultasikan dengan rekan bisnis yang memiliki pengetahuan lebih banyak. Bila perlu konsultasikan ide Anda dengan rekan bisnis yang ahli, keluarga, atau teman dekat Anda. Sehingga Anda mendapatkan dukungan dan ide bisnis yang lebih variatif.
5. Perbanyak pengetahuan Anda
Dengan memperluas pengetahuan Anda, baik dengan membaca buku bisnis, buku motivasi, maupun majalah bisnis lainnya. Sehingga pengetahuan mengenai ide – ide bisnis dapat Anda dapatkan.
Sebuah bisnis tidak dapat bertahan lama ditengah persaingan, jika pelaku usahanya tidak memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnisnya. Semoga informasi ini bermanfaat, salam sukses.

sumber : bisnisukm.com