Jumat, 28 Oktober 2011

Perlunya Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah

Pengembangan usaha kecil dan menengah dapat dilakukan dengan cara memberikan kredit usaha kepada usaha kecil dan menengah. Tapi kendala nya adalah tidak adanya laporan kinerja usaha yang diperlukan untuk mengajukan kredit. Laporan kinerja usaha yang terpenting adalah laporan keuangan. Karena dengan laporan keuangan pihak kreditor dapat melihat perkembangan kinerja usaha dan dapat memperkirakan  kinerja usaha di masa yang akan datang. Oleh sebab itu  pengusaha kecil dan menengah harus memiliki kebiasaan untuk menyusun laporan keuangan sebagai salah satu cara pengembangan usahanya.

Usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia salah satu penggerak perekonomian rakyat , karena para pengusaha kecil dan menengah usaha nya di mulai  dari industri keluarga atau rumahan. Jadi konsumennya berasal dari kalangan bawah sampai menengah. Terdapat potensi yang besar dalam sektor UKM namun harus di kelola dan di kembangkan dengan baik, dan masalah dasar yang di hadapi adalah proses administrasi atau pelaporan keuangan.

Untuk mengembangkan UKM dapat mengajukan pinjaman ke pihak bank tapi syarat nya adalah menyertakan laporan keuangan, karena pihak perbankan tidak mau mengambil resiko dalam penyaluran kredit bagi UKM . Kenyataan nya hampir semua UKM tidak memiliki laporan kinerja usaha dan keuangan yang baik. Hal ini terjadi karena UKM tidak memiliki kebiasaan untuk melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan . Laporan keuangan adalah hal  yang harus dimiliki oleh  UKM jika mereka mau mengembangkan usaha dengan mengajukan modal kepada para kreditur yang dalam hal ini adalah pihak perbankan.
Dengan memiliki  kebiasaan mencatat kegiatan usaha, sebenarnya dapat diarahkan untuk mencatat kegiatan usaha yang ada sesuai dengan standar akuntansi secara lengkap dan rapi. Untuk  menumbuhkan kebiasaan bagi UKM dalam menyusun laporan keuangan, yaitu dengan cara memberikan format pencatatan transaksi yang secara sederhana, tidak membutuhkan waktu lama, dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. 

Pencatatan Transaksi
Pencatatan transaksi  merupakan kegiatan mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha. Standarnya adalah semua transaksi yang berhubungan dengan kas, pembelian, penjualan, piutang, dan utang. Mencatat setiap transaksi sangat penting sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan. Tanpa adanya pencatatan transaksi, maka tidak mungkin laporan keuangan dapat dibuat, setiap transaksi juga harus disertai bukti transaksi, sebagai bukti bahwa transaksi tersebut benar terjadi. Setiap transaksi dicatat di dalam buku jurnal. Dengan menggunakan jurnal, setiap transaksi dapat dicatat dengan rapi, dan jelas. Untuk  menambahkan kebiasaan mencatat setiap transaksi usaha yang terjadi maka  diperlukan sebuah format jurnal yang praktis dan cepat.

Berikut ini adalah format yang dapat digunakan oleh UKM dalam mencatat setiap transaksi keuangan. Format ini terdiri atas: buku kas, buku pembelian tunai dan kredit, buku penjualan tunai dan kredit, buku piutang dan buku utang. Semua buku tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lain.

Format Buku kas
Dalam buku ini yang dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan kas bertambah atau berkurang. Dengan format seperti ini, kita bisa melihat posisi kas yang kita miliki secara cepat. Kita tinggal melihat kolom saldo dari pencatatan transaksi terakhir. Selain itu, kita juga dapat mengawasi pemakaian kas agar dapat digunakan secara efektif dengan melihat selisih penerimaan dan pengeluaran.

Format Buku Pembelian Tunai
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap transaksi pembelian secara tunai. Dengan adanya  pencatatan menggunakan format ini pada setiap pembelian, maka kita dapat mencatat setiap pembelian secara lengkap. 

Format Buku Pembelian Kredit           
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap terjadi transaksi pembelian secara kredit. Pencatatan dapat dilakukan secara lengkap. Yang membedakan jumlah total pembelian kredit pada hari yang bersangkutan lalu  dicatat pada buku utang kolom kredit.

Format Buku Penjualan Tunai
Dalam buku ini pencatatan setiap terjadi transaksi penjualan secara tunai. Dengan format seperti ini, kita dapat melihat posisi penjualan produk kita. Jumlah total penjualan tunai pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku kas kolom pendapatan.

Format Buku Penjualan Kredit
Dalam buku ini yang dicatat adalah transaksi penjualan secara kredit atau yang membuat piutang. Jumlah total penjualan kredit pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku piutang kolom debet.

Format Buku Piutang           
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap  perusahaan meminjamkan uang kepada pihak lain, rekapitulasi penjualan kredit harian, dan pembayaran piutang oleh pihak lain . Pada kolom keterangan dapat dicatat dari siapa perusahaan menerima pembayar piutang. Piutang bertambah dicatat pada kolom debet dan piutang berkurang dicatat di kolom kredit.

Format Buku Utang
Dalam buku ini yang dicatat adalah setiap terjadi transaksi perusahaan meminjam uang dari pihak lain, rekapitulasi pembelian kredit harian, dan pembayaran utang oleh perusahaan . Pada kolom keterangan kita mencatat kepada siapa perusahaan membayar utang. Utang bertambah dicatat pada kolom kredit dan utang berkurang dicatat di kolom debet.

Setelah dilakukan pencatatan setiap transaksi selama satu periode atau bulan, Kemudian menyusun laporan keuangan dengan berdasarkan pada buku – buku pencatat transaksi usaha. Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan mengenai informasi kinerja keuangan selama periode tertentu. Informasi tersebut digunakan  untuk menilai kinerja keuangan perusahaan selama satu periode pencatatan yang akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Dengan adanya laporan keuangan dan mengerti isi dari laporan keuangan, diharapkan akan dapat membantu pengusaha dalam membuat keputusan dalam mengembangkan usaha,  keputusan untuk mengajukan kredit usaha, dan   keputusan investasi

sumber : http://vibizmanagement.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar