Resiko dapat dibedakan dengan berbagai cara (Djojosoedarso, 2003)
antara lain :
1. Resiko yang tidak disengaja (resiko muni) yaitu resiko yang apabila
terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya
resiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan,
pengacauan dsb
2. Resiko yang disengaja (Resiko spekulatif) yaitu resiko yang sengaja
ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian
memberikan keuntungan kepadanya, misalnya resiko utang piutang,
perjudian, perdagangan berjangka (hedging) dsb
3. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya
seseorang tetapibanyak orang misalnya banjir,angin topan dsb
4. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang
mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabanya seperti kapal
kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dsb.
5. Resiko Dinamis adalah resiko yang timbul akibat perkembangan dan
kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi kebalikannya disebut resiko statis seperti kematian dan hari
tua.
Dari sisi sumber/penyebab resiko dapat dibedakan kedalam 2 bagian :
1. Resiko intern yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri, seperti kesalahan kerja, korupsi, kesalahan manajemen dsb.
2. Resiko Ekstern resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti
resiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan
kebijakan pemerintah dsb.
Dapat tidaknya resiko yang dialihkan ke pihak lain :
1. Resiko yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan
mempertanggungkan suatu objek yang terkena resiko kepada
perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi asuransi
sehingga kerugian menjadi tanggungan (pindah) ke fihak
perusahaan asuransi.
2. Resiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain (tidak dapat
diasuransikan), umumnya meliputi semua jenis resio spekulatif.
antara lain :
1. Resiko yang tidak disengaja (resiko muni) yaitu resiko yang apabila
terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya
resiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan,
pengacauan dsb
2. Resiko yang disengaja (Resiko spekulatif) yaitu resiko yang sengaja
ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian
memberikan keuntungan kepadanya, misalnya resiko utang piutang,
perjudian, perdagangan berjangka (hedging) dsb
3. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya
seseorang tetapibanyak orang misalnya banjir,angin topan dsb
4. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang
mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabanya seperti kapal
kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dsb.
5. Resiko Dinamis adalah resiko yang timbul akibat perkembangan dan
kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi kebalikannya disebut resiko statis seperti kematian dan hari
tua.
Dari sisi sumber/penyebab resiko dapat dibedakan kedalam 2 bagian :
1. Resiko intern yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri, seperti kesalahan kerja, korupsi, kesalahan manajemen dsb.
2. Resiko Ekstern resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti
resiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan
kebijakan pemerintah dsb.
Dapat tidaknya resiko yang dialihkan ke pihak lain :
1. Resiko yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan
mempertanggungkan suatu objek yang terkena resiko kepada
perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi asuransi
sehingga kerugian menjadi tanggungan (pindah) ke fihak
perusahaan asuransi.
2. Resiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain (tidak dapat
diasuransikan), umumnya meliputi semua jenis resio spekulatif.
CARA MENGATASI RESIKO
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.
- Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatanhambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
- Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
- Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
- Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
- Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik.
- Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
- Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
Dari informasi diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa semua resiko bisnis bisa diatasi dengan kejelian, ketekunan dan kreatifitas Anda. Oleh karena itu, tingkatkan kemampuan dan pengetahuan Anda dalam menjalankan usaha. Agar segala resiko yang muncul ditengah perjalanan, tidak sampai merugikan bisnis Anda. Sekian informasi dari kami, semoga informasi ini bisa memotivasi Anda agar tidak takut lagi dengan resiko menjalankan usaha.
Tingkatan resiko
1.
Peril
Yaitu
suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian ataupun kerusakan (penyebab
langsung terjadinya kerugian)
2.
Hazard
Yaitu
adalah suatu keadaan atau kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya suatu perils.
3.
Exposure
Yaitu kerugian yang terjadi setelah terjadinya resiko.
sumber : http://stiebanten.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar