SEATTLE - Peneliti mengungkapkan perubahan iklim yang
terjadi abad ini dapat mempengaruhi kelangsungan hidup spesies mamalia.
Dalam banyak kasus dikatakan, sebagian besar jumlah mamalia ini perlahan
akan menyusut akibat dari dampak area wilayah yang tidak lagi cocok
bagi mereka.
"Kami terlalu menganggap remeh kerentanan beberapa
spesies terhadap perubahan iklim. Ada banyak perkiraan yang dilakukan
pada spesies (mamalia) dan di mana mereka diproyeksikan berdasarkan
iklim yang cocok (untuk mereka)," ujar ahli Ekologi dari Washington
University, Seattle, Carrie Schloss, seperti dilansir ABC Science, Selasa (15/5/2012).
Menurutnya,
dengan adanya perubahan iklim seperti ini, beberapa hewan akan
baik-baik saja atau justru lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi,
hewan tertentu dapat menghadapi kerugian yang dapat mengancam habitat
untuk kelangsungan hidupnya.
Carrie mengatakan, hewan yang paling beresiko ialah primata. Hewan tersebut kemungkinan kehilangan 75 persen dari range
atau jangkauan mereka untuk menemukan habitat maupun tempat layak huni
baru. Dengan prosentase tersebut, jenis primata menerima dampak ancaman
relatif besar terhadap perubahan iklim, hal ini karena iklim menjadi
tidak ramah bagi mereka.
Untuk mendapatkan prediksi yang akurat
mengenai bagaimana penyusutan jumlah mamalia untuk bebrapa dekade
mendatang. Carrie beserta timnya mengumpulkan informasi tentang 493
spesies mamalia.
Kemudian, para peneliti menggunakan pendekatan
terhadap hubungan antara seberapa besar ukuran binatang dan apa yang
mereka makan. Penelitian ini diharapkan dapat memperkirakan seberapa
jauh spesies tertentu dapat bergerak dari generasi ke generasi.
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar