WASHINGTON - Badai matahari sudah sering disebut-sebut
bisa mempengaruhi keadaan di Bumi. Namun, apakah sebenarnya badai
Matahari dan mengapa badai tersebut bisa menjadi masalah?
Diwartakan Guardian,
Senin (12/3/2012), Matahari adalah kumpulan gas besar yang memancarkan
segala jenis radiasi, mulai dari radiasi yang bisa dimanfaatkan tanaman
untuk fotosintesis sampai partikel energi tinggi yang bisa menghancurkan
apapun yang dilalui.
Kadangkala, badai magnet di permukaan bintang raksasa tersebut bisa memicu timbulnya flare atau ledakan yang melontarkan seperenam energi yang dihasilkan matahari setiap detik.
Jika badainya cukup kuat, akan terjadi coronal mass ejections
(CME), yaitu awan plasma berukuran besar yang bergerak pada kecepatan
jutaan mil per jam. Awan plasma tersebut terdiri dari proton dan
elektron yang energik, dengan tambahan sejumlah kecil helium, oksigen
dan logam.
Pada waktu terjadinya badai Matahari, sebuah ledakan matahari (solar flare)
akan disertai oleh semburan radiasi elektromagnet (termasuk radio dan
gelombang yang terlihat, ditambah gamma, ultraviolet, dan sinar X).
Sekira
10 sampai 20 menit setelah ledakan awal akan disusul dengan semburan
penuh dengan energi proton. Kemudian, 10 sampai 30 jam ke depan, sebuah
CME akan menghantam magnetosfer (lapisan medan magnet) Bumi lalu
menyebabkan aliran listrik sepanjang pipa minyak serta saluran listrik
tegangan tinggi.
Kejadian tersebut bisa saja memadamkan aliran
listrik, namun sebagian besar wilayah di Bumi bisa menyaksikan
pertunjukan cahaya di langit, serupa aurora borealis.
Bumi
memiliki lapisan magnetosfer sebagai pelindung. Dan biasanya, lapisan
medan magnet yang menyelimuti Bumi ini sudah bisa menyerap radiasi
berbahaya dari Matahari, serta mencegahnya menjangkau kehidupan di Bumi.
Lalu bagaimana badai Matahari bisa menjadi masalah di masa kini?
Saat
ini, dunia yang modern dan saling terhubung mengandalkan kecepatan
koneksi elektronik antara orang-orang di berbagai negara, dan ditenagai
jaringan listrik.
"Cuaca luar angkasa bisa mempengaruhi keamanan
dan ekonomi manusia di manapun di planet yang terhubung ini. Selain itu,
ledakan gas bertenaga listrik yang bergerak dari Matahari dengan
kecepatan lima juta mil per jam, bisa menyerang tanpa peringatan,"
terang John Holdren dan John Beddington, Chief Scientific Advisors untuk
Barrack Obama dan pemerintahan Inggris, pada 2011 silam.
Dalam
pidato American Association for the Advancement of Science di
Washington, Holdren dan Beddington juga menguraikan peristiwa badai
matahari besar dari masa lalu.
"Pada 1921, cuaca luar angkasa
mematikan komunikasi dan memicu kebakarandi timur laut Amerika Serikat.
Pada Maret 1989, badai geomagnetik menyebabkan jaringan listrik
Hydro-Quebec Kanada runtuh dalam waktu 90 detik, membuat jutaan orang
dalam kegelapan selama sembilan jam," terangnya.
"Pada 2003, dua
badai intensif yang bergerak dari Matahari ke Bumi hanya dalam 19 jam,
menyebabkan padamnya listrik Swedia dan mempengaruhi satelit, siaran
komunikasi, perusahaan penerbangan dan navigasi," tambah mereka
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar