Sebanyak 1.000 buruh di Kota Solo yang tergabung dalam Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia (SBSI) 92 Kota Solo berencana menggelar unjuk rasa
memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei.
Unjuk rasa akan dimulai dengan long march dari dua titik kumpul menuju Balaikota Solo.
Kegiatan
ini sekaligus memberi dukungan bagi buruh PT Gunung yang di-PHK sejak
Februari lalu dan hingga kini belum memperoleh hak pesangonnya. Hal ini
dikatakan Ketua SBSI 92 Kota Solo, Suharno, Rabu (1/5/2013).
"Tuntutan kami adalah jaminan sosial dampak outsourcing dan sistem buruh kontrak. Meski outsourcing seharusnya sudah dihapuskan, pada praktiknya, itu masih tetap diterapkan," kata Suharno.
Selain
itu, pihaknya menuntut upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah 2014
mencapai Rp 2,274 juta. Tahun 2013, tidak terdapat UMP dan diserahkan ke
kota/kabupaten masing-masing. Hasilnya, menurut Suharno, besaran UMK di
Jawa Tengah yang terendah. Ia mencontohkan, UMK Solo sebesar Rp
915.000, bandingkan dengan UMK Gunung Kidul Rp 945.000.
"Aksi kami damai, tidak ada setting ricuh.
Justru kami ke Balaikota untuk menemui Wali Kota untuk mendukung
rekan-rekan kami buruh PT Gunung yang belum dapat pesangon. Pemilik
perusahaan pecah kongsi akibat beda pandangan soal pesangon," kata
Suharno.
Dewan Pengurus Cabang Serikat Pekerja Nasional (SPN)
Kota Solo memberangkatkan perwakilannya untuk mengikuti unjuk rasa di
Jakarta. Dua orang wakil ini berangkat bersama-sama dengan 100 orang
lainnya dari Jawa Tengah dengan menumpang bus sewaan.
Ketua SPN
Kota Solo Hudi Wasisto mengatakan, tahun ini, pihaknya mengangkat isu
menolak Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) dan menuntut
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
BPJS.
sumber : http://regional.kompas.com/read/2013/05/01/08295211/Seribu.Buruh.di.Solo.Dijadwalkan.Turun.ke.Jalan?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Demo%20Buruh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar